London (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lyon bekerjasama dengan KBRI Paris menyelenggarakan malam budaya Indonesia (Soir e Culturelle Indonesienne), yang diadakan di gedung Amphitheatre ENTPE (Ecole Nationale des Travaux Publics de l'Etat) Lyon, Prancis, akhir pekan.

Koordinator Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Arifi Saiman, yang hadir mewakili KBRI Paris, kepada ANTARA News London, Minggu, menyampaikan apresiasi atas prakarsa dan keberhasilan PPI Lyon dalam mendukung terselenggaranya acara Soir e Culturelle Indonesienne.

Sesuai pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang? (Savoir, Cest Croire), kegiatan promosi seni budaya semacam ini diharapkan menjadikan nama Indonesia semakin lebih dikenal di kalangan warga masyarakat Perancis, ujar Arifi Saiman.

Malam budaya Indonesia dihadiri sekitar 300 tamu undangan, termasuk Walikota Lyon, Lissieu Jean-Louis Schuk, Direktur Kerjasama Internasional ENTPE, Nicolas Farges, dan Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Lyon, Bambang Purnomo. Selain itu juga tampak hadir pejabat pemerintah, akademisi, travel agents/tour operator, serta kalangan anggota Association Franco-Indonesie dan PPI di Lyon dan sekitarnya.

Acara itu bertujuan untuk membantu mempromosikan Indonesia kepada masyarakat Prancis melalui jalur seni-budaya.Sesuai misi promosi dalam acara malam budaya Indonesia menyajikan beragam promosi tentang Indonesia, seperti pameran foto tentang keindahan alam Indonesia, benda-benda budaya khas Indonesia.

Ditampilkan pula berbagai atraksi tarian tradisional, sajian aneka lagu daerah, peragaan busana adat nusantara, penayangan film dokumenter tentang kepariwisataan dan kebudayaan Indonesia, serta sajian informasi mengenai kekhasan busana batik serta cara dan proses pembuatannya.

Tarian tradisional yang ditampilkan meliputi tari Sigeh Pengunten dari Lampung, tari Piring dari Sumatera Barat, tari Yapong Jakarta, tari Bedana dari Lampung dan tari Puspanjali asal Bali.

Sementara itu, sejumlah lagu khas Indonesia juga ditampilkan diantaranya lagu Rayuan Pulau Kelapa dan lagu Es Lilin yang dibawakan secara langsung diiringi musik gitar akustik dan kecapi. Selain sajian karya seni-budaya, acara juga diisi dengan promosi gastronomi khas Indonesia, seperti rendang, kue pandan, cendol, dan bakwan.